Minggu, 16 Oktober 2016

GURU DAN POSISINYA DI MATA SISWA

GURU DAN POSISINYA DI MATA SISWA

Guru merupakan profesi yang amat mulia di antara profesi lainnya. Guru juga merupakan profesi yang hampir dipastikan di setiap tempat, lingkungan dan daerah. Karena itulah profesi ini menjadi amat vital bahkan bisa dibilang wajib adanya. Tanpa seorang guru, maka hampir bisa dipastikan kebodohan akan merajalele, eh rajalela maksudnya.
Guru: Digugu dan ditiru
Kenapa profesi ini bisa dikatakan mulia?

Satu di antaranya tentu berkaitan dengan asas kebermanfaatan. Asas ini sebagaimana diterangkan dalam hadits Rasulullah SAW adalah bagian dari sebaik-baik manusia.
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat bagi manusia lainnya,”
Nah itukan...

Guru pastinya memberi manfaat bukan untuk dirinya sendiri,juga memberi manfaat untuk orang lain. Dia menyampaikan ilmu, mengajari banyak hal, mengajak pada kebaikan, mencegah tersebarnya keburukan dan masih banyak lagi. Sebuah profesi yang membanggakan seharusnya.

Namun, profesi ini tentu bukan suatu yang ringan untuk dilakukan. Mereka harus mampu menaklukkan dirinya sendiri, sebelum bisa menaklukkan murid-muridnya.
Banyak kisah sedih dan duka, terkait akan hal ini. Syukur jika siswa yang dihadapi itu gampang dan penurut, kalau sebaliknya?
Dalam sebuah rapat yang dilakukan di sekolahku saat ini, Al Araf. Ada pembahasan yang amat menarik tentang profesi seorang guru, yakni guru dan posisinya di mata siswa.
Mengapa ada guru kadang tidak dihormati, dipandang sebelah mata oleh muridnya. Dan mengapa pula ada yang sebaliknya.
Di antara trik yang diajarkan di dalam rapat ini adalah kenali mereka, masuki dunia mereka dan temukan hati mereka. Jika semua itu sudah didapatkan maka secara otomatis kedua makhluk ini akan bisa saling mengenali dan memahami. Jika sudah saling memahami maka akan terjadi kesepakatan dan kesepahaman jika ada pelanggaran akan ada punishment sehingga siswa menjadi jera. Jika ada prestasi mereka akan mendapatkan reward sehingga mereka bangga dan berlomba menjadi yang terbaik di antara sesamanya.

sebagai kesimpulan, siapapun kau jadilah guru yang terbaik, di mata murid di mata masyarakat dan di mata Allah SWT.

  Sukabumi, 16 Oktober 2016

0 komentar:

Posting Komentar