GHOLIBAN : Madu Kalimantan (beepollen dan royal jelly)

Madu hutan kalimantan gholiban adalah madu asli yang diambil langsung dari sarang lebah liar apis dorsata dari dari hutan Kalimantan.

BAHASA ARAB DI HARI PERTAMAKU MENGAJAR

Hari ini menjadi hari pertama aku mengajar bahasa Arab di semester 2, tepat di hari Senin tanggal 16 Januari 2017..

Kisah Umar Bin Khattab Part.1 : Sentuhan Hidayah

Umar bin Khattab adalah salah seorang yang keras permusuhannya kepada Nabi Muhammad saw. Begitu kuat hasratnya untuk membunuh beliau..

Antara Sambutan dan Roasting

Roasting adalah metode Stand Up yang seringkali digunakan oleh komedian untuk menyerang seseorang namun dengan cara yang unik.

Inferior

Apa sih inferior itu? Melihat dari makna yang termaktub di KBBI online, inferior berarti bermutu rendah, (merasa) rendah diri.

Jumat, 30 September 2016

Khutbah : Menyikapi Musibah

Menyikapi Musibah
KHUTBAH PERTAMA
Jamaah Jumat rahimakumullah
Mari kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala dengan ketakwaan yang sebenar-benarnya, yaitu mengamalkan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam serta menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudia keluarga, sahabat-sahabatnya, serta pengikutnya sampai akhir zaman.
Jamaah Jumat rahimani wa rahimakumullah

Baru-baru ini negeri kita dihebohkan dengan musibah yang menimpa sebuah tempat di Garut, musibah banjir yang menurut berita yang saya baca menelan puluhan korban, baik yang meninggal maupun yang hilang. Bangunan tak terhitung jumlahnya.  Merusak berbagai fasilitas, sawah dan ladang, perkebunan dan jalan-jalan serta berbagai sumber penghasilan.

Jamaah Jumah Rohimakumullah.
Orang yang merenungi sunnatullah tentu akan mengetahui bahwa cobaan merupakan salah satu sunah (ketetapan) Allah yang bersifat kauniyyah qadariyyah (qadar Allah terhadap alam semesta). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ اْلأَمْوَالِ وَاْلأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 155)

Rabu, 28 September 2016

Contoh Proposal Kegiatan Rutin Asrama dan Tahfizh SMPIT Al Araf

Proposal Kegiatan Rutin Asrama dan Tahfizh SMPIT Al Araf

A.    LATAR BELAKANG
1.    Kegiatan Tahfizh
Pembinaan tahfidz Al Qur’an ini merupakan salah satu program SMPIT Al Araf Sukabumi yang sudah dimulai sejak tahun 2010 lalu dalam bentuk kegiatan hafalan ayat-ayat Al Quran yang dilakukan oleh seluruh siswa SMPIT Al Araf Sukabumi yang dipimpin oleh seorang ustadz dari kalangan guru dan dilaksanakan secara berjamaah ba’da Shubuh, ba’da Maghrib dan KBM di masjid Jami’ Al Hafizh dan kelas.
Al Araf Study Tour at Bandung
Kegiatan tahfiz ini merupakan salah satu bentuk pembentengan generasi Islam dari pengaruh negatif arus globalisasi yang sudah menggerus moralitas sebagian remaja Islam dewasa ini.Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab yang besar untuk membentengi generasi penerus bangsa dari pengaruh negatif globalisasi tersebut. Untuk itu menghidupkan kegiatan tahfidz dalam kegiatan pendidikan sangat besar dampak positifnya dalam membentuk karakter dan kepribadian muslim yang berakhlak mulia.
Setelah dilaksanakan evaluasi terhadap seluruh siswa, maka diperoleh hasil bahwa kegiatan tahfizh memerlukan sesuatu yang baru yang bisa memacu dan memotivasi siswa untuk melakukan lebih dalam menghafal dan memurojaah Al Qur’an.
Kegiatan itu berupa kegiatan berjenjang dan berkala di setiap pekan dan akhir bulan dalam sekala kecil dan kegiatan rutin persemester dan akhir tahun dalam sekala besar.

Sabtu, 24 September 2016

OTW NGANJUK SUKABUMI & BIAYA PENUNJANGNYA

OTW NGANJUK SUKABUMI & BIAYA PENUNJANGNYA

Jujur saja aku sering bertanya dalam diri, kenapa aku sering bepergian dan menjauh dari orangtua? Apa nggak membuang-buang biaya? Emang biayanya berapa dari sini ke sana? Atau jangan-jangan benar apa kata tetangga jika ari-ariku dulu ada yang ngebawa (digondol kirik)?
Terlepas dari semua anggapan itu semua, aku masih percaya bahwa perjalananku atas kehendak Allah Taala, selama perjalanan yang aku lakukan tidak dalam kemaksiatan. Selain Cak Sak, kakakku yang ada di Kalimantan aku adalah orang yang yang paling jarang di rumah. Praktis, beberapa pulau di Indonesia aku telah mengunjunginya. Jawa, Kep. Riau, Papua Barat, Sulawesi Makassar dan terakhir Lombok, NTB adalah tempat yang pernah aku singgahi.

Saat ini aku menjalani profesi sebagai guru di wilayah Sukabumi, otomatis akupun harus pulang pergi saat ada keperluan, melintasi Propinsi Jawa Tengah untuk bisa sampai di rumah. Iseng aku hitung biaya yang aku keluarkan sehingga aku dapat memperoleh angkanya, sebagai berikut:

Kamis, 22 September 2016

Komunikasi : Kunci Sukses Sebuah Resepsi

Komunikasi : Kunci Sukses Sebuah Resepsi

Jam sudah menunjukkan pukul delapan lebih, namun belum ada tanda akan dilaksanakan sebuah acara hajatan besar, hajatan yang hanya dilakukan sekali dalam seumur hidup bagi kebanyakan orang. Hajatan yang biasa disebut dengan resepsi pernikahan, yang katanya membuat hati dua insan gemetaran, tak karuan. Yang katanya membuat terbata seorang calon pengantin untuk berikrar, qabiltu nikahaha. Ya, yang masih katanya. Soalnya aku sendiri belum pernah merasakannya.
Calon Pengantin : Cak Ali
Sementara aku sendiri masih bolak balik mengantar kakakku mencetak poto untuk urusan data pengantin.
“Cak, itu lihat orang-orang sudah pada kumpul untuk bersiap mengantar nikahan. Ini malah masih keluyuran. Kan calon pengantin harus dipingit,” kataku yang membonceng kakak.
Aku lihat kakakku nggak terlalu banyak komentar. Setahuku acara akan dimulai pukul 09.00 di rumah calon pengantin putri. Dan ini masih tampak sepi.

Tak berapa lama, dua buah mobil ukuran setengah bus datang, mobil yang akan mengangkut rombongan pengantin. Dan akan membawa rombongan ke rumah calon pengantin wanita. Tapi lagi-lagi masih tampak belum banyak pengantar yang datang.
“Sakjane iki sido mantenan nggak to,” ujar kakakku yang lain, mengomentari suasa na sepi yang ada. Ada tidaknya resepsi yang akan digelar seperti suasa tidak adanya.

Minggu, 18 September 2016

Tentara Ngamen Kocak

Sabtu, 17 September 2016

3 Tips Khutbah Agar Menarik Dan Tidak Menjadi Sesal di Kemudian hari

3 Tips Khutbah Agar Menarik
Dan Tidak Menjadi Sesal di Kemudian hari

Pernahkah kalian merasakan sebuah penyesalan selesai tampil di khalayak ramai?
Menggerutu, memaki diri dan merasa ada yang harus dibenahi?
“Kenapa tadi aku nggak berkata begini aja, kenapa aku nggak melakukan tindakan begitu aja?”
Jika pernah, maka sabarlah. Jangan menyerah, apalagi sampai berkecil hati. Karena kalian tidak sendiri.
Ya, karena aku menjadi satu di antaranya.
Menjadi Daya tarik
Namun aku tak pernah bangga, apalagi sampai membanggakan diri. Kecuali jika itu suatu kebaikan.
Tapi aku yakin, kalian pasti sepakat, kalau tampil kurang maksimal, masih bolong sana sini bukan merupakan suatu kebanggaan. Tapi merupakan suatu yang tidak boleh dibiasakan. Kalau perlu lekas ditanggalkan.
Masalahnya, caranya itu lho bigimana???

Hanya berdasar pengalaman, aku biasa menggunakan 3cara untuk membuat penampilan buruk tidak kembali terulang.
Pertama, baca buku tentang cara “tips” ceramah atau khutbah atau berbicara di depan audince. Di sana akan dijelaskan banyak sekali cara, dari yang instan, berkala hingga bertele-tele.
Kedua, cari tokoh dai, penceramah, ustadz atau orator yang kondang di bidangnya. Ikuti gaya yang biasa mereka pakai, praktekkan sedikit demi sedikit hingga terbiasa.

Jumat, 16 September 2016

Saatnya Menentukan Pilihan

Saatnya Menentukan Pilihan

“Pie Cak?” suara kawanku Huda kembali diulang, meminta kepastian.
Jujur saja pertanyaan sekaligus tawaran dari Huda membuatku sedikit dilema. Pasalnya ini bukan sembarang tawaran, tawaran yang hanya diperuntukkan untuk orang-orang dewasa. Tawaran untuk menikahi adik iparnya.
“Ntar nama akun fb nya tak kirimin,” kata Huda sambil menyebut nama yang dimaksud, Rifa nama panggilannya. Saat aku lihat akun di fb, Rifa Bintunnaya Abdurrahman. Nama yang asyik tentunya. Dari nasab orang paling terkenal di seantero nahdhiyyin, Mbah Hasyim Asy’arie.
Tuhan apa yang aharus aku perbuat?
 
Allahumma .... fa Yassirhu Liiii
“Mak, saya ada tawaran ini. Dari teman Al Khoiriyah,” aku melapor pada Emakku.
Bagiku Emak adalah tempat untuk mencurahkan segala kesah dan resah, senang susah. Aku lihat Emak masih asyik dengan aktifitasnya, menggoreng tempe untuk lauk sarapan pagi.
“Ini Emak,  aku ada potonya,” tambahku sambil mengeluarkan HP. Berusaha mencari poto yang dikasih temanku.
“Mana, mana,”kata Emak penasaran. Yang disambut antusias oleh Mbakku, Choiriyah.
Aku pun mulai menjelaskan tentang tawaran “jodoh” yang ditawarkan oleh temanku. Seorang dari daerah Ngawi, kisaran umur 23 tahun, hafizhoh anak pondokan. Seorang lagi perawat dengan kisaran umur tak jauh berbeda dari yang pertama. Anak Nganjukan, adek kandung dari sahabatku, Anik.

Belajar dari Pernikahan Kakakku, Cak Ali : Persiapan

Belajar dari Pernikahan Kakakku, Cak Ali

Hari yang cukup melelahkan. Hari-hari yang biasanya aku pakai untuk mengajar anak-anak, kini habiskan untuk satu perjalanan panjang. Menembus udara di sepanjang pulau Jawa, dari Sukabumi bagian barat hingga Kertosono di timur dengan menggunakan jasa transportasi kereta.
Aku tinggalkan sekolah Al Araf tempatku mengajar demi hurmatu nikah kakakku, sekaligus sungkem ke bunda yang telah aku tinggalkan tepat sebulan lalu, 10 Agustus 2016.
 
Belajar dari Pernikahan cak ALi
Sesuai jadwal KA yang tertera di tiket yang aku bawa, 09.00 aku tiba di stasiun Kertosono. Tak berselang lama, mbakku Choiriyah menjemputku. Diajaknya aku membeli roti di Toko Mutiara, desa Banaran. Darinya aku tahu jika roti iniuntuk acara kakaku yang hendak nikah.
“Ada uang lebih nggak?” tanya si Mbak.
“Buat apa?” tanyaku sambil melihat dompet yang aku bawa, yang ternyata hanya tinggal lembaran-lembaran receh dengan uang 20.000 sebagai pemimpinnya.
Si Mbak menjelaskan keinginannya untuk membantu acara ntar, dengan membeli roti. Aku sodorkan uang itu sebelum akhirnya dia kembalikan. Dia pikir akan menghabiskan uang lebih dari 100.000. eh ternyata hanya butuh uang 75.000 untuk membeli roti dua jenis kali 25 biji.

Senin, 12 September 2016

KHUTBAH IDUL ADHA -Qurban dan Meneladani Perjuangan Ibrahim Alaihis Salam-

KHUTBAH IDUL ADHA
-Qurban dan Meneladani Perjuangan Ibrahim Alaihis Salam-

Khutbah 1
Semenjak tadi malam, hingga menjelang shalat Ied saat ini kita telah mengumandangkan takbir, tahlil, dan tahmid secara terus menerus, di rumah, di surau-surau, di masjid, di jalan dan di tempat lainnya.
Di sana sini terdengar suara “ALLAHU AKBAR” Yang berarti Allahu Maha Besar, disusul dengan “LA ILAHA ILLALLAHU” (Tiada Tuhan Selain Allah) dan ditutup dengan tahmid “WA LILLAHIL HAMD” (Hanya Bagi Allah segala puja dan puji)
 
bersama sahabat dari garut, kang syarifuddin
Di pagi hari yang penuh barokah ini, kita berkumpul untuk melaksanakan shalat ‘Idul Adha. Baru saja kita laksanakan ruku’ dan sujud sebagai manifestasi perasaan taqwa kita kepada Allah SWT. Kita agungkan nama-Nya, kita gemakan takbir dan tahmid sebagai pernyataan dan pengakuan atas keagungan-Nya. Takbir yang kita ucapkan bukanlah sekedar gerak bibir tanpa arti. Tetapi merupakan pengakuan dalam hati, menyentuh dan menggetarkan relung-relung jiwa manusia yang beriman. Allah Maha Besar. Allah Maha Agung. Tiada yang patut di sembah kecuali Allah.
Karena itu, melalui mimbar ini saya mengajak kepada diri saya sendiri dan juga kepada hadirin sekalian:

Jumat, 02 September 2016

Keutamaan bulan Dzulhijjah dan Amalan-Amalan Yang Dianjurkan Di Dalamnya

Keutamaan bulan Dzulhijjah
dan Amalan-Amalan Yang Dianjurkan Di Dalamnya

Khutbah ke-1
Hadirin Jamaah Jumah Rahikumullah
Tanpa kita sadari saat ini kita telah memasuki bulan yang amat diagungkan dalam agama islam. Bulan dimana amal ibadah pahalanya dilipatgandakan. Pada bulan ini juga merupakan dilaksanaan ibadah haji. Jutaan umat Islam berkumpul di tanah suci untuk menunaikan panggilan Allah melaksanakan rukun Islam yang kelima yakni Ibadah Haji. Bulan itu adalah bulan Dzulhijjah.
Kemuliaan bulan Dzulhijjah, khususnya pada sepuluh hari pertama telah diabadikan dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
̍ôfxÿø9$#ur ÇÊÈ   @A$us9ur 9Žô³tã ÇËÈ   Æìøÿ¤±9$#ur ̍ø?uqø9$#ur ÇÌÈ   È@ø©9$#ur #sŒÎ) ÎŽô£o ÇÍÈ  
 “

Demi fajar, Dan malam yang sepuluh, Dan yang genap dan yang ganjil, Dan malam bila berlalu” (QS Al-Fajr 1-4)


Allah SWT. bersumpah dengan lima makhluk-Nya, bersumpah dengan waktu fajar, malam yang sepuluh, yang genap, yang ganjil dan malam ketika berlalu. Dan para ulama tafsir seperti, Ibnu Abbas ra, Ibnu Zubair ra, Mujahid ra, As-Sudy ra, Al-Kalby ra. menafsirkan maksud malam yang sepuluh adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.


Allah bersumpah dengan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah karena keutamaan beribadah pada hari tersebut, sebagaimana hadits Rasul saw:

REWARD AND PUNISHMENT

REWARD AND PUNISHMENT

Hidup memang tak pernah lepas dari dua sisi, selalu berpasangan tidak sendiri. Pasangan sedih bahagia, pasangan menangis tertawa, ada murung ada canda dan masih banyak lagi.
Malam dan siang, matahari dan bulan, panas dan hujan sterusnya bergandengan.
Agama juga demikian adanya, kebaaikan dan keburukan, kebenaran dan kebatilan yang ujung pada dua pilihan, masuk surga atau neraka. Pilih pahala atau dosa.
 
Reward and Punishment
Berdasarkan semua itu, akupun melakukan hal yang sama dalam tata didik di dunia tahfizh. Di penghujung bulan Agustus ini aku buat pilihan pula untuk siswa didikku, Reward atau Punishment.
Reward tentunya buat mereka yang berprestasi dan punishment untuk yang ada kekurangan.
Sementara yang bisa aku nilai di sini adalah yang jelas-jelas terhitung memiliki kemampuan menghafal di atas rata-rata. Dan itu tampak jelas dari catatan (mutabaah) tahfizh sehari-hari.