REWARD
AND PUNISHMENT
Hidup memang tak pernah lepas dari dua
sisi, selalu berpasangan tidak sendiri. Pasangan sedih bahagia, pasangan
menangis tertawa, ada murung ada canda dan masih banyak lagi.
Malam dan siang, matahari dan bulan,
panas dan hujan sterusnya bergandengan.
Agama juga demikian adanya, kebaaikan dan
keburukan, kebenaran dan kebatilan yang ujung pada dua pilihan, masuk surga
atau neraka. Pilih pahala atau dosa.
Berdasarkan semua itu, akupun melakukan
hal yang sama dalam tata didik di dunia tahfizh. Di penghujung bulan Agustus
ini aku buat pilihan pula untuk siswa didikku, Reward atau Punishment.
Reward tentunya buat mereka yang
berprestasi dan punishment untuk yang ada kekurangan.
Sementara yang bisa aku nilai di sini
adalah yang jelas-jelas terhitung memiliki kemampuan menghafal di atas
rata-rata. Dan itu tampak jelas dari catatan (mutabaah) tahfizh sehari-hari.
Dalam catatanku sebelumnya, di HafalanYang Seharusnya telah diketahui, siapa mereka.
Dua oranag yang aku pilih, Faqih yang mampu
menghafal 73 baris per Agustus dan Arya Sugara di 36 baris. Satu reward ala
kadarnya yang aku beli dari grosir di daerah Kubang. 21 ribu untuk satu pak
Timtam, dan beberapa jenis snack lain.
Sedikit sih yang penting menyenangkan.
Dari sini aku bisa mengevaluasi jika
reward tidak harus seperti ini, karena aku yakin kemampuan antar anak berbeda.
Insyaallah bulan depan akan disesuaikan dengan kemampuan mereka dengan target
yang jelas tentunya.
Semoga saja ada motivasi untuk bisa lebih
baik lagi.
Smpit
Al A’raf, 01 September 2016
0 komentar:
Posting Komentar