TASMI’ AL
QURAN JAMAAH BIL MUSIC BOX :
Kombinasi Pancaindera
Biar Ngetop
“Pernahkah kalian menyaksikan kecelakaan di
tengah jalan?” tanya seorang ustadz pada murid-muridnya.
“Pernah ustadz,” jawab para muridnya.
Sebagian malah memberikan jawaban sering.
“Kenapa sampai terjadi kecelakaan?” pancing
Ustadz.
Satu persatu anak-anak memberi jawaban, ada
yang bilang karena ngantuk, karena kurang hati-hati, kurang menguasai tata cara
menyopir dan banyak lagi.
Tasmi' Al Quran Jamaah Bil Music Box |
Dengan sedikit helaan nafas dan sunggingan
senyum sang ustadz berkata bahwa menaiki kendaraan membutuhkan konsentrasi,
sehingga semua gerakan tangan, kaki, mata dan telinga terkoordinasi. Pun
demikian dengan Al Quran yang sedang dihafal.
Pikiran, mata, lisan dan hati harus saling
berbagi. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan Tasmi’ Al Quran Bil Music
Box yang dilakukan saat ini.
“Selain melatih pendengaran agar terbiasa
dengan bacaan imam-imam yang telah familiar, dari makharijul hurufnya,
tajwidnya maupun nada bacaannya, juga melatih pandangan kita untuk kembali bisa
melihat kembali (bin nazhar) Al Quran dan suara kita akan terbiasa.”
Santri SMPIT Al A'raf |
Sang ustadz juga menjelaskan pentingnya
mengikuti alunan tilawah dari Music Box dengan nada suara penuh semangat.
“Kalian tidak akan tahu, masa depan seperti
apa. Kelak akan menjadi apa. Karena itu, biasakan dari sekarang untuk selalu
berbuat baik. Ingatlah, kebaikan itu akan kembali pada diri pelakunya, keadilan
Tuhan tidak akan membuat balasan kebaikan yang kita peroleh tertukar. Jadi
laksanakan apa yang telah pesantren tugaskan.”
In Ahsantum ahsantum li anfusikum wa in
asa’tum fa lahaa.
(jika kalian berbuat baik (berarti) kamu
berbuat baik untuk dirimu sendiri dan
jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) bagi dirimu sendiri)
Kegiatan rutin di Masjid Al Hafizh Kadudampit |
“Apalah artinya alunan tilawah dari Music Box
dilantunkan, sementara kalian berdiam diri. Jangankan bersuara, membuka mulut
saja berat terasa. Dengan melatih suara sejak dini, suara akan terasah,
makharijul huruf dan tajwid keluar dengan mudah,” lanjut ustadz.
Senagaja ustadz menjelaskan hal ini, karena
di tempat dia mengajar diterapkan sebuah jadwal baru, Tasmi’ Al Quran
Jama’ah Bil Music Box saban maghrib dengan diikuti oleh suara para santri.
“Apa jadinya jika kelak di antara kalian ada
yang ditunjuk imam di sebuah masjid besar, atau dipilih sebagai orator dalam
sebuah acara demonstrasi, memimpin tahlil, tilawah atau pengajian di
perkampungan sementara suara parau dan pas-pasan karena dari kecil tak pernah
melakukan latihan. Tiada yang bisa dirasakan selain hanya sebuah penyesalan.”
Terakhir sang ustadz meminta santrinya untuk mengkonsentrasikan
hati, pikiran, pendengaran dan lisan saat mengikuti program murojaah ini supaya
hafalan bisa selamat, dari segala kekhilafan dan kesalahan layaknya para
pengguna kendaraan di saat mereka berada di tengah jalan dan MeNyaringkan
suara saat mengikuti alunan murottalnya, karena suara yang terlatih sangat
berguna kelak tanpa kita menyadarinya.
Smpit Al
Araf, 15 Aug 2016
0 komentar:
Posting Komentar