Senin, 15 Agustus 2016

TASMI’ AL QURAN JAMAAH BIL MUSIC BOX : Kombinasi Pancaindera Biar Makin Ngetop

TASMI’ AL QURAN JAMAAH BIL MUSIC BOX :
Kombinasi Pancaindera Biar Ngetop

“Pernahkah kalian menyaksikan kecelakaan di tengah jalan?” tanya seorang ustadz pada murid-muridnya.
“Pernah ustadz,” jawab para muridnya. Sebagian malah memberikan jawaban sering.
“Kenapa sampai terjadi kecelakaan?” pancing Ustadz.
Satu persatu anak-anak memberi jawaban, ada yang bilang karena ngantuk, karena kurang hati-hati, kurang menguasai tata cara menyopir dan banyak lagi.

Tasmi' Al Quran Jamaah Bil Music Box
Dengan sedikit helaan nafas dan sunggingan senyum sang ustadz berkata bahwa menaiki kendaraan membutuhkan konsentrasi, sehingga semua gerakan tangan, kaki, mata dan telinga terkoordinasi. Pun demikian dengan Al Quran yang sedang dihafal.
Pikiran, mata, lisan dan hati harus saling berbagi. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan Tasmi’ Al Quran Bil Music Box yang dilakukan saat ini.

“Selain melatih pendengaran agar terbiasa dengan bacaan imam-imam yang telah familiar, dari makharijul hurufnya, tajwidnya maupun nada bacaannya, juga melatih pandangan kita untuk kembali bisa melihat kembali (bin nazhar) Al Quran dan suara kita akan terbiasa.”

Santri SMPIT Al A'raf
Sang ustadz juga menjelaskan pentingnya mengikuti alunan tilawah dari Music Box dengan nada suara penuh semangat.
“Kalian tidak akan tahu, masa depan seperti apa. Kelak akan menjadi apa. Karena itu, biasakan dari sekarang untuk selalu berbuat baik. Ingatlah, kebaikan itu akan kembali pada diri pelakunya, keadilan Tuhan tidak akan membuat balasan kebaikan yang kita peroleh tertukar. Jadi laksanakan apa yang telah pesantren tugaskan.”

In Ahsantum ahsantum li anfusikum wa in asa’tum fa lahaa.
(jika kalian berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri  dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) bagi dirimu sendiri)

Kegiatan rutin di Masjid Al Hafizh Kadudampit
“Apalah artinya alunan tilawah dari Music Box dilantunkan, sementara kalian berdiam diri. Jangankan bersuara, membuka mulut saja berat terasa. Dengan melatih suara sejak dini, suara akan terasah, makharijul huruf dan tajwid keluar dengan mudah,” lanjut ustadz.
Senagaja ustadz menjelaskan hal ini, karena di tempat dia mengajar diterapkan sebuah jadwal baru, Tasmi’ Al Quran Jama’ah Bil Music Box saban maghrib dengan diikuti oleh suara para santri.

“Apa jadinya jika kelak di antara kalian ada yang ditunjuk imam di sebuah masjid besar, atau dipilih sebagai orator dalam sebuah acara demonstrasi, memimpin tahlil, tilawah atau pengajian di perkampungan sementara suara parau dan pas-pasan karena dari kecil tak pernah melakukan latihan. Tiada yang bisa dirasakan selain hanya sebuah penyesalan.”

Terakhir sang ustadz meminta santrinya untuk mengkonsentrasikan hati, pikiran, pendengaran dan lisan saat mengikuti program murojaah ini supaya hafalan bisa selamat, dari segala kekhilafan dan kesalahan layaknya para pengguna kendaraan di saat mereka berada di tengah jalan dan MeNyaringkan suara saat mengikuti alunan murottalnya, karena suara yang terlatih sangat berguna kelak tanpa kita menyadarinya.


Smpit Al Araf, 15 Aug 2016

0 komentar:

Posting Komentar