Kamis, 18 Agustus 2016

Subuh: 10 Menit Yang Terbuang Percuma

Subuh: 10 Menit Yang Terbuang

Allahu akbar Allahu Akbar
Laa Ilaaha Illallahu
Suara adzan terdengar mengalun merdu, sayup terdengar di telingaku. Mataku masih terasa berat untuk dibuka, rasa kantuk masih terus terasa. Aku merasa ada yang aneh.
Kok sepi
Kok adzan Cuma satu suara, biasanya bersahutan satu dengan yang lainnya.
 
Subuh: 10 Menit yang terbuang
Bergegas aku bangun dari tidurku, membersihkan diri di toilet. Keanehan mulai tampak nyata kala sampai depan kamar anak-anak. Tidak tampak batang hidung mereka, tidak tampak pula sandal yang biasanya berserakan di depan asrama.
Telat.


Sesampai di kamar, kulihat jam tangan yang aku simpan di jendela, 05.00. hmmm, salahku juga kenapa tidak memperhatikan jam berapa biasanya shalat subuh dilaksanakan di masjid Al Araf. Hadeeeh.

Rasa bimbang terus menyergap, shalat sendirikah di kamar?
Atau bergegas ke masjid menyusul jamaah, dengan status masbuq sebagai resikonya?
Bingung.
Aku putuskan shalat sendiri di kamar. Dan bergegas ke masjid menjalankan kewajiban sebagai guru tahfizh.
“Sudah selesai pak shalat jamaahsubuhnya?” tanyaku saat ketemu Pak Adhi yang baru keluar dari masjid
“Sudah Pak, itu baru mau baca matsurat,” jawab Pak Adhi sambil berlalu pergi.
Astaghfirullah

Tak ada pilihan, selain masuk ke masjid dan berkumpul bersama membaca matsurat.
Padahal sedari awal aku putuskan, jika ntar masih shalat aku akan ikut berjamaah. Tapi harapan itu tinggalllah harapan.
Akupun duduk.
Kulihat jam dihandphone, 05.10.
Andai saja pukul 05.00 tadi langsung ke masjid, tanpa perlu bimbang berpikir, tanpa ragu memilih.
Tentu 10 menit ini tidak akan terbuang percuma.


Smpit Al Araf, 18 Augustus 2016

0 komentar:

Posting Komentar