Kaleidioskop
2016
~Mengasah
Bahasa~
Bahasa adalah ungkapan yang mewakili apa yang tertanam di hati.
Bahasa adalah perantara untuk berkomunikasi. Dan bahasa adalah cara untuk
menjadikan hubungan antara manusia khususnya bisa saling mengerti dan memahami.
Pre BTC HCE2 |
Dan begitulah awal kalinya Allah SWT
mengajarkan kepada Adam nama-nama benda sehingga Adam bisa mengerti hal-hal
yang tidak dia ketahui sebelumnya. Komunikasi Adam dengan Tuhannya itu tidaklah
mungkin terjadi taanpa menggunakan bahasa. Karena kemampuan Adam dalam memahami
apa yang dia terima begitu tinggi, Allah memberinya amanah untuk menjadi
khalifah di muka bumi.
Muncul pertanyaan, kok bisa-bisanya
muncul beragam bahasa di muka bumi?
Bukankah dulu manusia dari makhluk yang satu? Dari nenek moyang yang satu pula?
Bukankah dulu manusia dari makhluk yang satu? Dari nenek moyang yang satu pula?
Lingkungan menjadi salah satu faktor yang amat
menentukan. Apalagi ketika manusia menyebar membentuk koloni-koloni baru,
kelompok yang beranak keturunan yang akhirnya satu sama lain tidak saling
bertemu. Seiring berjalannya waktu, bahasa itu menjadi berkembang.
Pertanyaannya, bagaimana mereka bisa
menjaga komunikasi ketika bahasa telah saling berbeda?
Induk. Ya bahasa induk. Bahasa induklah yang mempersatukan
mereka. Jika pun nantinya terjadi miskomunikasi, masih ada bahasa isyarat untuk
bisa saling memahami.
Sungguh luar biasa pentingnya berbahasa.
Sampai-sampai Al Quran beberapa kali menyebutnya.
Surat Fushilat ayat 3 dan 43 menjelaskan akan hal ini.
Ò=»tGÏ.
ôMn=Å_Áèù ¼çmçG»t#uä $ºR#uäöè%
$|Î/ttã 5Qöqs)Ïj9 tbqßJn=ôèt ÇÌÈ
kitab
yang dijelaskan ayat-ayatnya, Yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang
mengetahui,
öqs9ur çm»oYù=yèy_ $ºR#uäöè%
$|ÏJygõr& (#qä9$s)©9
wöqs9
ôMn=Å_Áèù ÿ¼çmçG»t#uä
( @ÏJygõ#uä
@Î1ttãur
3 ö
dan
Jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab,
tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?"
Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (Rasul adalah orang) Arab?
Bahwa Al Quran
menggunakan bahasa Arab, biar mudah dipahami. Tentu penggunaan bahasa ini untuk
dikomunikasikan.
Dari sini
setidaknya bisa diambil sebuah pelajaran, pentingnya bahasa apapun macamnyaa. Itu
pula yang menginspirasi diriku untuk memperdalam bahasa. Saat itu aku memilih
mengasah kemampuan bahasa Inggrisku di Pare, Kampoeng Inggris.
PARE merupakan daerah perkampoengan dengan
rasa perkotaan. Suasana daerahnya yang dinamis, dikunjungi ratusan bahkan
ribuan orang yang berbeda di setiap pekannya demi untuk mengasah kemahiran
berbahasa.
Pre BTC menjadi
awal pembelajaranku di sana demi pemantapan dasar-dasar berbahasa Inggris, itu
terjadi selama bulan Agustus 2015.
BTC selanjutnya
menjadi program pemantapan dasar-dasar berbahasa. Program yang dicanangkan
selama 3 bulan ini (SON-September, October and December) menjadi pembelajaran
yang menyenangkan. Jujur tak banyak yang aku dapat, namun suasana belajar,
pertemanan, kekompakan, perjuangan dan semuanya telah menjadi kenangan yang tak
akan terlupakan. Sungguh indahnya pembelajaran di Pare.
Meski seharusnya
aku harus menyelesaikan program pematangan hingga 9 bulan, aku lebih memilih
untuk mundur mengingat waktu yang tak banyak aku punya.
Finally, speaking practice is better than only methode.
Modal sudah aku kantongi, tinggal praktek dan praktek. Aku harus banyak
belajar, banyak membaca, membeli buku.
Don’t shy to say
English.
Rabu,
04 Januari 2016
0 komentar:
Posting Komentar