Harga
Untuk Sang Pengantin
Ada yang bilang harusnya biaya pernikahan
itu gak usah mahal-mahal, mahar pun kalau bisa yang biasa aja, toh nanti juga
hidup bersama, sederhana saja. mending buat tabungan masa depan. Lebih
sederhana lagi nggak harus melulu dengan materi, immateri juga bisa semisal
hafalan Al Quran, atau surat-surat tertentu dalam Al Quran, setoran
hadits-hadits Nabi, tenses buat yang hobi cas cis cus Inggris, ruumus
phytagoras untuk para pengajar ilmu MIPA dan sebagainya.
Tuh dengerin......... |
Itu baru pendapat sebagian orang,
bagaimana dengan pendapat kamu?
Hmmm,, boleh-boleh saja orang
berpendapat, boleh-boleh pula orang berpandangann demikian, toh ini bukan
menyangkut ranah hukum, apalagi sampai masuk kategori pelecehan, pelanggaran
apalagi penistaan jika pendapatnya sampai salah. Namun yang perlu diperhatikan
–menurutku sih- ya perhatikan dulu lingkungan. Lingkungan di mana kamu hendak
memberlangsungkan pernikahan, terutama calon yang sedang kamu incar, eh taksir
maksudnya. Di sana kebiasaannya seperti apa?
Itu pula yang sudah, akan dan sedang aku
lakukan.
Ya, aku sudah melakukan beberapa bagian
dari pernikahan, ada yang sedang aku persiapkan dan yang nanti akan aku
lakukan. Apaan tuh? Dengan logat versi Jaja Miharja ketika menjadi presenter
acara Family 100.
Awalnya aku kebingungan gimana cara
mempersiapkan pernikahan. Taaruf sudah, sms an apalagi, wa an, bbm an juga
lumayan, fb an kadang-kadang sih. Cuma yang membuat daku menyesal adalah aku
belum sempat melihatnya secara utuh, mampir ke rumahnya sih sudah. Tapi pas
ingin melihat si dia, maluku mencegah mataku untuk menatap sosok dirinya
apalagi di depanku ada ayah dan bundanya.
Jielaaaahh.
Namun aku bersyukur, karena kebingunganku
membuatku sadar kalau aku butuh belajar. Sampai tiba-tiba menjelang prosesi lamar
melamar.
“Pokoke jangan kayak Mas Ali,” ujar Mbak
Arin, “masak iya saya dibeliin kalung dengan gantungan gembok. Udah gitu,
rantainya gede-gede lagi. Cincin pun juga demikian, norak,” lanjutnya.
Mas Ali, kawan sekelasku ini hanya tersenyum,
mengamini. Ujung-ujungnya semua mahar itu dijual diganti dengan yang cocok.
Beruntung keduanya cocok hingga saling
menikah dan kini dikaruniai putra lelaki, Adam.
Bagaimana dengan kisah Masku, Sakdullah
yang dimintai uang panjer senilai Rp. 10.000.000 sesaat setelah dia ke
rumah kenalannya di Bogor, tahun 2010an. Atau seperti kawanku Pak Gamma yang
harus menyediakan 10 ekor sapi dan 25gr emas putih di daerah sekitaran Jampang,
juga ada yang terbaru, Pak Aziz yang harus berani mengeluarkan uang 40jt demi
menebus gadis pujaannya di Parungkuda.
Hadeeeeeeh,,,
Jodoh jodoh, emang bnener kalau itu
rahasia Tuhan. Dan untuk menemukannya atau mendapatkannya maka kita harus
mengkombinasikan antara takdir dan ikhtiar.
Maksudnya takdir jodoh kita udah ada,
namun kita tidak dikasih tahu oleh-Nya. Makanya tak cukup hanya meminta, kita
juga harus berusaha. Karena belum jaminan, orang yang pacaran bertahun-tahun
terus pacarnya ntar menjadi istrinya. Pun demikian sebaliknya.
Dan mahar menjadi bagian terpenting dari
pengikat perjodohan. Dia merupakan salah satu syarat sah dalam perkawinan. Tujuannya
tentu untuk memuliakan sang istri. Besar kecilnya teragantung pada kebiasaan
daerah tersebut.
Sebaik-baik wanita adalah yang paling
murah maharnya (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, Hakim & Baihaqi)
Sebaliknya laki-laki yang baik adalah
yang paling baik maharnya. Siti Aisyah aja bilang kalau mahar Rasulullah pada
istri-istrinya adalah 12 uqiyah emas (40 dirham) dan 1 nasy (20 dirham).
Lalu bagaimana dengan kita?
Kita? gue aja kali. Ya gue aja, karena
gue mau nikah ama someone dan gue penasaran dengan kisaran harga yang dari dulu
mengganggu hidup gue.
Pokoknya kalau orang mau nikah, dia harus
siap biaya. Minimal 10jt lah untuk daerah-daerah Jawa rada pedalaman kayak di
tempatku, Kertosono.
1.500.000 :
biaya transportasi lamaran dan snack yang akan dibawa
1.500.000 :
biaya cincin 2gr dan uang untuk belanja sementara calon istri
500.000 :
biaya suguhan makan, snack dan berkat buat keluarga calon yang ngebalikin lamaran
2.000.000 :
mahar dan seperangkat alat sholat
2.500.000 :
baiaya iring-iring pengantin
3.000.000 :
sewa tenda, kursi dan prosesi acara di rumah mempelai istri
Total :
11.000.000
So, are you ready to marry?
Sukabumi,
07 Januari 2016
0 komentar:
Posting Komentar