Jumat, 30 Desember 2016

Berkat Yang Berkah

Berkat Yang Berkah

Jika kita berada di daerah Jawa Timur, di perkampungan khususnya tentu kita akan banyak mendapati ajaran-ajaran luhur tentang budi pekerti, sifat yang baik, sopan santun yang terbingkai dalam bab akhlak.
Bismillah
Akhlak ini tentunya tidak muncul dengan sendirinya, butuh penempaan yang prosesnya tidaklah sebentar, butuh pembiasaan, pemaksaan sehingga menjadi kebiasaan.

Agama Islam amat memperhatikan hal ini. Allah SWT berfirman dalam Al Quran surat Al Maidah ayat 2:

وتعاونوا على البرّ والتقوى
Dan tolong menolonglah kamu dalam kebajikan dan taqwa

Diakui atau tidak, gotong royong dan tolong menolong di perkampungan jauh lebih besar pengaplikasiannya dibandingkan dengan kehidupan di kota. Di manapun dan dalam kondisi apapun, masyarakat beraliran Nahdhiyyin di antaranya.
Hal ini tercermin dalam kegiatan yang sifatnya religius. Ketika ada yang lahiran ataupun meninggal, sunatan, nikahan dan sejenisnya. Adanya khataman Al Quran dalam acara tersebut, dzibaan, manaqiban sampai tahlilan. Sudah menjadi ciri khas yang sulit untuk dilepaskan.
Ujung dari semua kegiatan ini adalah diberikannya berkat untuk para jamaat.

Berkat?
Mungkin buat orang awam, ungkapan di atas seperti mencerminkan pada satu agama tertentu, agama kristen.
Tapi saya bilang jika berkat yang dimaksud adalah oleh-oleh, makanan, bungkusan atau apapun jenisnya. Karena makanan tersebut diperoleh setelah kita tahlilan, khataman Al Quran, bacaan-bacaan wirid lainnya yang mengandung unsur berkah, makanya dinamakan berkat.

Makanya jangan heran, jika kita hidup di perkampungan Jawa yang masih memegang teguh prinsip Nahdhiyyin akan menemukan hal ini. Kehidupan yang begitu menyenangkan.
Memang orang yang hidup di perkampungan terkesan belum berkecukupan. Right. Benar. Namun bukan berarti mereka melulu kesusahan. Karena sifat dasar mereka nerimo ing pandum mereka mampu bertahan. Sesulit-sulitnya mereka, kemauan berbagi masih selalu ada. Termasuk berbagi berkat ketika ada acara keagamaan.

Berkat Yang Berkah. Tak ada uang, namun kecipratan berkat ketika ada hajatan. Berkah kan?
Tidak harus beli makanan di luaran, ngebakso, ngemie, ngejuz, ngewarung, ngopi.
Pahala dapat, makanan juga dapat.
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Kertosono, 20 Desember 2016

0 komentar:

Posting Komentar