SEKOLAHKU
DAN PUSAT KOORDINASI YANG TERPUTUS
“Tapi bapak sama sekali nggak ada koordinasi
sama saya,” ujar mamanda Rayhan.
“Justru saya tahu kondisi anak saya dari Pak
Amir dan orang lain,” lanjutnya kesal.
Kalau boleh jujur memang ini salahku. Aku yang
menunda memberi informasi, mrnunggu hari ataupun waktu yang pas. Aku pikir orangtua
muridku akan santai saja tentang kondisi anaknya. Tapi ternyata dugaanku salah.
pentingnya koordinasi |
“iya bu, maaf. Rencana memang akan kami
sampaikan malam ini. Cuma belum sempat,” kataku memberi alasan. Sebuah kejadian
yang seharusnya tak terulang, apalagi di sekolah dengan sistem boarding
(keasramaan)
Kejadian sama juga sempat terjadi saat
guru-guru di asrama SMPIT Al Araf merasa kebingungan mengurus siswa yang susah
diatur dan didisplinkan. Bingung mencari solusi yang pas agar siswa konsisten
dalam beribadah, konsisten dalam menjaga semangat belajar, konsisten saat
mengaji dan konsisten dalam segalanya.
Seakan anak-anak di sini merasa sama saja, mau
berlaku baik, mau berlaku buruk, mau disiplin, mau shalat berjamaah. Bodo amat!!
Apa iya harus dilaporkan ke orangtua
masing-masing siswa. Usul seorang guru. Dan....
Benar saja, saat usulan itu dilakukan oleh
beberapa guru, termasuk diriku.
Beragam respon ortu bermunculan. Yang memeberi
apresiasi, yang mengucapkan terimaksih, yang bertanya-tanya. Hasilnya....
Orangtua segera mengkontak anaknya, memarahi,
menasehati hingga memotivasi.
Aku bisa bilang ini sebagai komunikasi yang SUKSES.
Kesuksesan yang sudah dilakukan oleh guru-guru
akademik dan belum dilakukan oleh bagian keasramaan kecuali Pak Adhi, yang
aktif.
Namun apa jadinya jika koordinasi terputus?
Antara pimpinan ama rakyatnya, ama atasan
dengan bawahan, ama sesama mitra?
“nggak tau Pak, sekarang koordinasinya jelek,
kegiatan jadi nggak terkoordinasi, LDKS, UTS dan entah apa lagi,” ujar guru
bahasa Inggris.
Tanpa kudu mencari siapa yang harus
bertanggungjawab. Aku hanya bisa bilang pada diri sendiri, sebagai koordinator
tahfizh dan ketua DKM Al hafizh di SMPIT Al Araf.
Sudahkah aku melakukan koordinasi dengan baik?
Sudahkah aku menjaga komunikasi dengan
mitra-mitra guru tahfizh, wali asrama, jajaran pengurus masjid, jamaahnya, para
siswa dan..... semuanya?
Ah alangkah bodohnya aku jika belum
melakukannya.
Mau di bawa ke mana jabatan yang sedang aku
bawa.
Bismillah....
Sukabumi,
12 Desember 2016
0 komentar:
Posting Komentar