Rabu, 21 Desember 2016

Spesial Liburan

Spesial Liburan

Entah sudah ke berapa kalinya aku mengadakan perjalanan pulang ke rumah, setelah beberapa bulan dari perantauanku ke negeri yang telah membesarkan aku lebih dari seperlima abad lamanya, negeri yang dikelilingi oleh pegunungan, dibentangi persawahan, dialiri banyak hujan dan yang pasti udara dingin yang sering menggigilkan kulit danpersendian tulang, negeri Sukabumi Jawa barat.
Liburan Spesial di Brantas
Tak seperti perjalanan pulang sebelum-sebelumnya, ada yang sepesial kali ini. Ya sepesial karena aku sedang menjalani sekaligus mengukir sejarah hidupku sendiri. Sejarah yang mungkin akan merubah nasib hidupku nanti. Sejarah yang akan mengubah statusku,dari lajang menjadi suami seseorang. Dari bujang ke status pernikahan.
Pede amat elu bilang!!!!


Hmmm,, nggak pede gimana Tong!!
Ini bukan masalah pede atau nggak  pede.
Ini masalahnya keluargaku sudah melamar dan lusa mereka akan datang.
”Jere arep singset an,” ujar adekku Hasem saat aku tanya sampai kapan liburan di rumah.
Singset atau dalam bahasa Indonesia disebut rapat, atau merapatkan atau jika diibaratkan dengan tali sepatu, ditali rapat.
Dia bilang kalau di sini sampai acara singset an antara aku dan calonku, selesai.
Ah, ambooooiiii.
Diriku yang masih tak jelas masa depannya ini mau nikah.

Kenapa ya, hati ini terus diliputi rasa ragu?
Orang mah pengen disegerakan, sebagian bilang sudah kagak nahan. Ela dalaaaa, aku???
Kekhawatiran tentang masa depan.
Kekhawatiran akan ketidakcocokan.
Kekhawatiran akan percekcokan.
Bagaimana aku akan menghidupinya?
Bagaimana caraku menimbulkan rasa cinta padanya?
Bagaiman aku akan... aku akan...

Hmmmm, “sabodo teing,” ari basa Sundana mah.
“Diniati ibadah aja Lee.” Ujar emakku memberiku rasa adem. Clessss!
Jika berkaca pada segala kekurangan diriku dan dirinya. Kesiapan diriku, rasa-rasanya kau pengen mundur dari hal ini. Atau jika keinginan itu terlalu ekstrim,  ya minimal waktu itu yang mundur.
Tapi, alangkah cemennya diriku.
Karena kaulah yang mengambil keputusan, dan aku pula yang seharusnya bertanggung jawab terhadap keputusanku.
Sungguh liburan yang sepesial. Liburan yang setidaknya akan menjadi yang terakhir bagiku sebagai seorang bujang. Karena aku telah setengah langkah menuju pernikahan.
Dan kini tibalah saatnya menata masa depan.
Bukan lagi pada ungkapan, gimana nanti ajah!!
Tapi, nanti gimana yaaaa??
Hmmmm,, mulailah untuk memikirkan dan membuat konsep yang cemerlang.

Kertosono, 19 Desember 2016

0 komentar:

Posting Komentar