Hari
Ibu Untuk Ibuku
Tanggal 22 Desember menjadi hari yang
disepakati sebagai hari Ibu Nasional. Demi menghormati jasa dan perjuangan ibu
sebagai bagian terpenting dalam kehidupan berumah tangga. Seperti kata pepatah:
My Superhero Mom |
Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak
sepanjang galah.
Pepatah yang menggambarkan betapa
besarnya kasih sayang seorang ibu, tidak ada kata pamrih, tulus, dan tak ada
habisnya. Kisah-kisah heroik tentang seorang ibu mengalir tiada henti, ulasan
dan pembahasan tentang seorang ibu terus muncul selama keberadaan mereka masih
ada.
Oleh karena itu, beragam
penghargaan diberikan untuk para ibu,
dari sekedar ucapan selamat, share di media sosial, kejutan-kejutan, pemberian
hadiah, momen spesial yang disuguhkan oleh anak-anak demi menjunjung tinggi ibu
dan sejenisnya.
Hal yang semestinya aku lakukan pada
ibuku. Namun, fakta di lapangan berkata sebaliknya.
Jujur saja, awalnya tidak tahu kalau
hari itu hari ibu. Tidak ada yang memberitahuku, tidak juga ada pengumuman yang
sampai ketelingaku. Tau-taunya udah viral di media sosial. Meski tak seviral OM
TELOLET OM sih.
Beragam status, kenangan, pujian, poto
dan video di share mengukuhkan tanggal 22 Desember sebagai hari Ibu. Usut punya
usut saat aku sowan ke mbah google, aku mendapatkan satu kesimpulan bahwa tidak
banyak yang tahu sebab musabab penetapan ini. Hanya ini telah tertuang dalam
Kepres Nomor 316 tahun 1969.
Dari tahunnya saja sudah bisa diterka,
jaman presiden siapa. Kok aku baru nyadar ya hehe
“Emak, selamat Hari Ibu yaa,” kataku
pada ibuku.
Emakku hanya bisa terheran sambil
berkata, “maksude opo to le le.”
Tak banyak yang bisa aku jelaskan selain
sebatas yang aku bisa,”dari facebook sih,” ujarku.
Bagiku tidak cukup hanya dengan
kata-kata. Buktikan jika kamu memang sayang.
Dan itu yang ingin dan sedang aku
lakukan.
Hari Ibu Untuk Ibuku.
Ada ketika dibutuhkan. Membantu dan
membaur dalam segala kesibukan yang ibu kerjakan. Ikut iris-iris sayur, masak
sebisanya, melayani pelanggan di warung, mengantar ke mana sajaketika beliau
akan bepergian, berbagi rejeki, menjadi teman curhat dan banyak lagi.
Bagiku hari Ibu tidak harus satu hari
saja, namun selamanya. Selagi beliau masih ada di dunia ini ataupun sampai
beliau mendahuluiku, seandainya takdir berkata begitu.
Dan satu lagi, niat terbesarku yang
harus aku lakukan. Menjadi obsesi terbesar yang selalu membuat hidupku tak
tenang jika itu tak bisa aku wujudkan.
Apaan tuh?????
Memberangkatkan beliau ke Mekkah.
Jujur saja, aku telah membicarakannya
sejak lama. Tepatnya saat mimpi-mimpiku mulai terbangun di awal aku join produk
MLM K-Link. Mungkin tahun 2010 an, pastinya aku kurang tahu.
Bismillah, Allahumma ballighnal Makkata
Wal Madiinata Bis Shihhati was Salamati.
Allahumma balligh ummi Hamidah Ilaa
Makkata Wal Madiinata Bis Shihhati was Salamati.
Amiiin Ya Allah.
Kertosono,
26 Desember 2016
0 komentar:
Posting Komentar