Senin, 26 Desember 2016

Hari Ibu Untuk Ibuku

Hari Ibu Untuk Ibuku

Tanggal 22 Desember menjadi hari yang disepakati sebagai hari Ibu Nasional. Demi menghormati jasa dan perjuangan ibu sebagai bagian terpenting dalam kehidupan berumah tangga. Seperti kata pepatah:

My Superhero Mom

Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah.
Pepatah yang menggambarkan betapa besarnya kasih sayang seorang ibu, tidak ada kata pamrih, tulus, dan tak ada habisnya. Kisah-kisah heroik tentang seorang ibu mengalir tiada henti, ulasan dan pembahasan tentang seorang ibu terus muncul selama keberadaan mereka masih ada.

Oleh karena itu, beragam penghargaan  diberikan untuk para ibu, dari sekedar ucapan selamat, share di media sosial, kejutan-kejutan, pemberian hadiah, momen spesial yang disuguhkan oleh anak-anak demi menjunjung tinggi ibu dan sejenisnya.

Hal yang semestinya aku lakukan pada ibuku. Namun, fakta di lapangan berkata sebaliknya.
Jujur saja, awalnya tidak tahu kalau hari itu hari ibu. Tidak ada yang memberitahuku, tidak juga ada pengumuman yang sampai ketelingaku. Tau-taunya udah viral di media sosial. Meski tak seviral OM TELOLET OM sih.

Beragam status, kenangan, pujian, poto dan video di share mengukuhkan tanggal 22 Desember sebagai hari Ibu. Usut punya usut saat aku sowan ke mbah google, aku mendapatkan satu kesimpulan bahwa tidak banyak yang tahu sebab musabab penetapan ini. Hanya ini telah tertuang dalam Kepres Nomor 316 tahun 1969.
Dari tahunnya saja sudah bisa diterka, jaman presiden siapa. Kok aku baru nyadar ya hehe

“Emak, selamat Hari Ibu yaa,” kataku pada ibuku.
Emakku hanya bisa terheran sambil berkata, “maksude opo to le le.”
Tak banyak yang bisa aku jelaskan selain sebatas yang aku bisa,”dari facebook sih,” ujarku.

Bagiku tidak cukup hanya dengan kata-kata. Buktikan jika kamu memang sayang.
Dan itu yang ingin dan sedang aku lakukan.
Hari Ibu Untuk Ibuku.
Ada ketika dibutuhkan. Membantu dan membaur dalam segala kesibukan yang ibu kerjakan. Ikut iris-iris sayur, masak sebisanya, melayani pelanggan di warung, mengantar ke mana sajaketika beliau akan bepergian, berbagi rejeki, menjadi teman curhat dan banyak lagi.
Bagiku hari Ibu tidak harus satu hari saja, namun selamanya. Selagi beliau masih ada di dunia ini ataupun sampai beliau mendahuluiku, seandainya takdir berkata begitu.
Dan satu lagi, niat terbesarku yang harus aku lakukan. Menjadi obsesi terbesar yang selalu membuat hidupku tak tenang jika itu tak bisa aku wujudkan.
Apaan tuh?????
Memberangkatkan beliau ke Mekkah.
Jujur saja, aku telah membicarakannya sejak lama. Tepatnya saat mimpi-mimpiku mulai terbangun di awal aku join produk MLM K-Link. Mungkin tahun 2010 an, pastinya aku kurang tahu.
Bismillah, Allahumma ballighnal Makkata Wal Madiinata Bis Shihhati was Salamati.
Allahumma balligh ummi Hamidah Ilaa Makkata Wal Madiinata Bis Shihhati was Salamati.
Amiiin Ya Allah.

Kertosono, 26 Desember 2016

0 komentar:

Posting Komentar