Sabtu, 30 Juli 2016

MTQ NASIONAL NTB dan REVOLUSI MENTAL

MTQ NASIONAL NTB dan
REVOLUSI MENTAL

Aku tak pernah menyangka bisa menginjakkan kaki di sini, di tanah yang pertama kalinya aku jejaki. Tanah yang katanya mempunyai 1000 menara, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Dalam even akbar tingkat nasional, Musabaqah Tilawatil Quran.

Sebuah kehormatan bagiku bisa mengikuti even ini mengingat banyak orang yang mempunyai impian mencapai level ini. Tentunya sebagai peserta. Sebagai utusan dan perwakilan dari daerah tempat dia tinggal.
MTQ NASIONAL NTB dan
REVOLUSI MENTAL
Namun sayang sekali, itu tidak berlaku bagiku, meski telah sampai di sini.
Why?


Aku bukanlah peserta yang lolos sebagai peserta yang mewakili Papua Barat. Jangankan dapat peringkat pertama, masuk tiga besar juga enggak. Jadi secara hukum aku tidak berhak mengikuti even ini. Namun, entah sebuah berkah atau musibah saat di sebuah sore sekira tanggal 12 Juli ada telepon dari orang tak dikenal. Beliau mengaku sebagai ketua LPTQ Papua Barat, Bapak Naharuddin. Dari obrolan itu aku sadar bahwa aku diminta untuk menjadi utusan LPTQ sana menuju NTB. Aku sangsi. Benarkah?

Beruntung, kawanku Laely membenarkan akan hal ini. Melalui telepon genggam dia meyakinkan diriku. Dia juga bilang kalau yang masuk grup WA Kafilah Papua Barat sudah dipastikan lolos verifikasi. Aku pun berangkat, apapun kondisinya. Bismillah.

Terlepas dari adanya “Perubahan” yang sedang diusung di MTQ kali ini mengenai pemutakhiran data terkait satu program yang diusung Jokowi melalaui salah satu mentrinya, Puan Maharani dalam Revolusi Mental. Maka banyak sekali peserta yang berguguran akibat hal ini. Kasusnya sih bukan lagi kasus kadaluarsa, pokoknya seputar usia, ktp, akte lahir dan ijazah yang asli dan segala tetek bengeknya.

Dan lagi-lagi aku harus bilang apa? Bingung
Tapi apapun harus aku sykuri, meski aku gagal tampil sebagai peserta aku tetap diajak untuk berangkat. Dan ini merupakan impian yang pernah aku tulis di mading kamar yang biasa aku tiduri.
Ikut ajang MTQ Nasional.
Alhamdulillah. Terimakasih Ya Allah!

Arianz Cottage, 30 Juli 2016

0 komentar:

Posting Komentar