MTQ NASIONAL NTB dan
REVOLUSI MENTAL
Aku
tak pernah menyangka bisa menginjakkan kaki di sini, di tanah yang pertama
kalinya aku jejaki. Tanah yang katanya mempunyai 1000 menara, Lombok, Nusa
Tenggara Barat.
Dalam
even akbar tingkat nasional, Musabaqah Tilawatil Quran.
Sebuah
kehormatan bagiku bisa mengikuti even ini mengingat banyak orang yang mempunyai
impian mencapai level ini. Tentunya sebagai peserta. Sebagai utusan dan
perwakilan dari daerah tempat dia tinggal.
MTQ NASIONAL NTB dan
REVOLUSI MENTAL
|
Namun
sayang sekali, itu tidak berlaku bagiku, meski telah sampai di sini.
Why?
Aku
bukanlah peserta yang lolos sebagai peserta yang mewakili Papua Barat. Jangankan
dapat peringkat pertama, masuk tiga besar juga enggak. Jadi secara hukum aku
tidak berhak mengikuti even ini. Namun, entah sebuah berkah atau musibah saat
di sebuah sore sekira tanggal 12 Juli ada telepon dari orang tak dikenal. Beliau
mengaku sebagai ketua LPTQ Papua Barat, Bapak Naharuddin. Dari obrolan itu aku
sadar bahwa aku diminta untuk menjadi utusan LPTQ sana menuju NTB. Aku sangsi. Benarkah?
Beruntung,
kawanku Laely membenarkan akan hal ini. Melalui telepon genggam dia meyakinkan
diriku. Dia juga bilang kalau yang masuk grup WA Kafilah Papua Barat sudah
dipastikan lolos verifikasi. Aku pun berangkat, apapun kondisinya. Bismillah.
Terlepas
dari adanya “Perubahan” yang sedang diusung di MTQ kali ini mengenai
pemutakhiran data terkait satu program yang diusung Jokowi melalaui salah satu
mentrinya, Puan Maharani dalam Revolusi Mental. Maka banyak sekali peserta yang
berguguran akibat hal ini. Kasusnya sih bukan lagi kasus kadaluarsa, pokoknya
seputar usia, ktp, akte lahir dan ijazah yang asli dan segala tetek bengeknya.
Dan
lagi-lagi aku harus bilang apa? Bingung
Tapi
apapun harus aku sykuri, meski aku gagal tampil sebagai peserta aku tetap
diajak untuk berangkat. Dan ini merupakan impian yang pernah aku tulis di
mading kamar yang biasa aku tiduri.
Ikut
ajang MTQ Nasional.
Alhamdulillah.
Terimakasih Ya Allah!
Arianz Cottage, 30 Juli 2016
0 komentar:
Posting Komentar