“Huss.. Ojo Nduding Pelangi. Ngkoo dadi Ciker Derijine!!” kata Mbah ku. “Huss... Jangan menunjuk ke pelangi (pakai jari) nanti tangannya melungker (bengkok) tidak bisa lurus)
Ada saja hal yang aneh yang disampaikan
oleh Mbah Tini, mbahku yang saat ini berumur sekitar 78 tahun. Sebagai seorang
keturunan Jawa aku selalu tertarik dengan adat kebiasaan atau pantangan-pantangan
orang dulu. Orang bilang, orang kuno
satu di antaranya ya seperti yang disampaikan oleh Mbah ku ini. Aku coba cari informasi si ke sana-sini dan
ke Google tentunya, tidak aku temukan
pantangan untuk berani menunjuk Pelangi selain sebuah artikel yang dimuat di
salah satu situs, bahwa orang Dayak Kalimantan juga mempunyai pantangan yang
sama- dilarang menunjuk Pelangi. Kenapa demikian? Entahlah.
Orang dulu kebanyakan memandang Pelangi
sesuatu yang luar biasa tanpa ada hitung-hitungan ilmu sains seperti saat ini
mereka menganggap pelangi itu spesial, di
mana bidadari dari langit turun ke bumi untuk mandi . Benar atau tidak, ajaran
orang dulu pasti ada hikmah yang besar yang bisa diambil oleh orang-orang jaman
now. Meski kelihatannya nggak rasional. Sama sekali.
Hal yang baru yang patut aku tulis dan aku
sampaikan ke orang-orang supaya menghormati ciptaan tuhan.
Pelangi-pelangi
Alangkah indahmu
Merah kuning hijau dilangit yang biru
Pelukismu agung
Siapa gerangan
Pelangi pelangi ciptaan Tuhan
Ngawi, 29 Mei 2020.
0 komentar:
Posting Komentar