Sekolah: Antara Pendidikan dan
Kepentingan Bisnis
Sekolah
adalah sebuah tempat untuk menaungi orang-orang yang berkeinginan untuk belajar
dan juga mengajar. Ia menjadi wadah yang nyaman dalam mentransfer ilmu dari
pendidik ke tenaga didik sehingga memunculkan perubahan yang biasa kita kenal
dengan istilah dewasa.
Bisnis atau Pendidikan? |
Entah
sekolah itu berkategori formal atau non formal, unggulan atau non unggulan,
diakui atau tidak, terakreditasi apapun transformasi ilmu adalah perkara yang
amat penting. Tentu tanpa menafikan fondasi akhlak.
Jika
dilihat dari jenisnya, sekolah dibagi menjadi dua macam; swasta dan negeri. Untuk
kategori yang terakhir semua orang sudah mafhum apa itu sekolah negeri, sekolah
yang tata tertibnya diatur oleh negara/pemerintah. Lalu bagaimana dengan
sekolah swasta?
Dilihat
dari kata swasta itu sendiri berarti sekolah yang dikelola oleh non pemerintah,
bisa perorangan, kekeluargaan, badan korporasi dan sejenisnya.
Jika
negeri mempunyai peraturan yang bisa dikatakan hampir sama, maka swasta tak
bisa digeneralisasi seperti itu. Banyak faktor yang tak bisa diungkap satu
persatu. Tergantung latar belakang pendirian sekolah tersebut.
Ada
sekolah yang memang murni didirikan untuk pendidikan, untuk tujuan belajar,
membentuk karakter dan memberikan rasa nyaman kepada seluruh siswa, guru dan
civitas akademika lainnya. Sehingga suatu ketika di saat sekolah sedang diterpa
oleh suatu masalah pemiliknya akan mencari solusi demi meyelesaikan
permasalahan itu tanpa haruus mengusik segala aktifitas yang ada di dalamnya.
Sebaliknya
ada sekolah yang sedari awal didrikan untuk kepentingan bisnis. Dengan rasio
untung dan rugi, pemasukan minus pengeluaran, berapa jumlah uang yang diterima,
laba yang didapat, plus atau minus, surplus atau defisit. Sehingga ketika
terjadi masalah keuangan menerpa, kegiatan pendidikan akan terganggu,
adakalanya harus mengurangi jumlah karyawan yang ada atau membiarkan jumlah
yang ada namun menyunat gaji yang telah lama mereka terima. Layaknya pabrik,
perusahaan atau sejenisnya.
Pertanyaannya,
mana sekolah yang paling ideal untuk kita tempati?
Sebuah
pertanyaan yang khusus ditunjukan kepada para tenaga pendidik atau civitas
akademika lainnya, bukan untuk para pelajar atau calon pelajar yang masih
bingung mencari sekolah yang cocok.
Satu
hal yang perlu diingat, bahwa setiap sekolah mempunyai maslahnya masing-masing.
Masalah bukan untuk dihindari, ditinngal lari apalagi ditinngal pergi, tapi
harus dihadapi. Masalah idealnya akan membuat kita dewasa, bukan malah stres
yang tak karuan ujungnya.
Tak
selayaknya sekolah yang notabene untuk menghasilkan kader-kader handal
dijadikan ajang bisnis. Tak selayaknya pula sekolah hanya diniatkan murni hanya
untuk pendidikan tanpa memperhatikan hak-hak tenaga pengajarnya.
Berikan
kenyamanan untuk tenaga pengajar, sehingga ilmu yang dialirkan ke siswa bisa
mengalir lancar.
Berikan
kenyamanan untuk tenaga didik, sehingga akan menghasilkan kader yang tidak
hanya pintar, tapi juga berakhlak baik.
Kepentingan
pribadi itu penting, namun lebih penting adalah kepentingan umat. Semoga negeri
ini menghasilkan generasi-generasi yang mumpuni, duniawi dan ukhrowi
Sukabumi, 31 Oktober 2016
0 komentar:
Posting Komentar