Selasa, 01 November 2016

Sekolah: Antara Pendidikan dan Kepentingan Bisnis

Sekolah: Antara Pendidikan dan Kepentingan Bisnis

Sekolah adalah sebuah tempat untuk menaungi orang-orang yang berkeinginan untuk belajar dan juga mengajar. Ia menjadi wadah yang nyaman dalam mentransfer ilmu dari pendidik ke tenaga didik sehingga memunculkan perubahan yang biasa kita kenal dengan istilah dewasa.
Bisnis atau Pendidikan?

Entah sekolah itu berkategori formal atau non formal, unggulan atau non unggulan, diakui atau tidak, terakreditasi apapun transformasi ilmu adalah perkara yang amat penting. Tentu tanpa menafikan fondasi akhlak.


Jika dilihat dari jenisnya, sekolah dibagi menjadi dua macam; swasta dan negeri. Untuk kategori yang terakhir semua orang sudah mafhum apa itu sekolah negeri, sekolah yang tata tertibnya diatur oleh negara/pemerintah. Lalu bagaimana dengan sekolah swasta?
Dilihat dari kata swasta itu sendiri berarti sekolah yang dikelola oleh non pemerintah, bisa perorangan, kekeluargaan, badan korporasi dan sejenisnya.
Jika negeri mempunyai peraturan yang bisa dikatakan hampir sama, maka swasta tak bisa digeneralisasi seperti itu. Banyak faktor yang tak bisa diungkap satu persatu. Tergantung latar belakang pendirian sekolah tersebut.

Ada sekolah yang memang murni didirikan untuk pendidikan, untuk tujuan belajar, membentuk karakter dan memberikan rasa nyaman kepada seluruh siswa, guru dan civitas akademika lainnya. Sehingga suatu ketika di saat sekolah sedang diterpa oleh suatu masalah pemiliknya akan mencari solusi demi meyelesaikan permasalahan itu tanpa haruus mengusik segala aktifitas yang ada di dalamnya.

Sebaliknya ada sekolah yang sedari awal didrikan untuk kepentingan bisnis. Dengan rasio untung dan rugi, pemasukan minus pengeluaran, berapa jumlah uang yang diterima, laba yang didapat, plus atau minus, surplus atau defisit. Sehingga ketika terjadi masalah keuangan menerpa, kegiatan pendidikan akan terganggu, adakalanya harus mengurangi jumlah karyawan yang ada atau membiarkan jumlah yang ada namun menyunat gaji yang telah lama mereka terima. Layaknya pabrik, perusahaan atau sejenisnya.

Pertanyaannya, mana sekolah yang paling ideal untuk kita tempati?
Sebuah pertanyaan yang khusus ditunjukan kepada para tenaga pendidik atau civitas akademika lainnya, bukan untuk para pelajar atau calon pelajar yang masih bingung mencari sekolah yang cocok.
Satu hal yang perlu diingat, bahwa setiap sekolah mempunyai maslahnya masing-masing. Masalah bukan untuk dihindari, ditinngal lari apalagi ditinngal pergi, tapi harus dihadapi. Masalah idealnya akan membuat kita dewasa, bukan malah stres yang tak karuan ujungnya.

Tak selayaknya sekolah yang notabene untuk menghasilkan kader-kader handal dijadikan ajang bisnis. Tak selayaknya pula sekolah hanya diniatkan murni hanya untuk pendidikan tanpa memperhatikan hak-hak tenaga pengajarnya.
Berikan kenyamanan untuk tenaga pengajar, sehingga ilmu yang dialirkan ke siswa bisa mengalir lancar.
Berikan kenyamanan untuk tenaga didik, sehingga akan menghasilkan kader yang tidak hanya pintar, tapi juga berakhlak baik.
Kepentingan pribadi itu penting, namun lebih penting adalah kepentingan umat. Semoga negeri ini menghasilkan generasi-generasi yang mumpuni, duniawi dan ukhrowi

Sukabumi, 31 Oktober 2016

0 komentar:

Posting Komentar