HILUX
On The Road
“Waaww,, mantab!” begitu
komentar seorang kawanku, Bang Ade Herman di saat perjalanan darat ini belum
usai. “Ini nggak jauh beda dengan offroad di gunung-gunung,” lanjutnya.
Maklum, perjalanan ini tidak
cuma menguras biaya, tapi juga tenaga. Apalagi abang para sopir. Tapi mereka
kan sudah biasa, kalau kita?? para pendatang dari Jawa.
Rasakan sensasi HILUX On The Road |
“Malam ini manfaatkan waktu
dengan sebaik mungkin untuk beristirahat. Karena besok pagi kita berangkat
sebelum pukul 06.00 WIT,” ujar Bapak Tete, ketua LPTQ Teluk Wondama.
Beliau menjelaskan bahwa
perjalanan paling cepat bisa mencapai 6 jam jika lancar. Samar-samar aku
mendengar bahwa mobil yang dipakai bermerk HILUX, mobil khusus anti meistream.
Yang sanggup menembus bebatuan terjal, melewati tanah bergambut dan membelah
gunung. Perfect!
Seberkas rasa penasaran aku
bawa hingga terlelap di atas kasur empuk milik Billy Hotel.
Pukul 06.00 WIT
Satu persatu datang mobil yang
membuatku penasaran semalaman. Mobil dengan kapasitas penumpang 5 orang dengan
sopir. Separuh dari bodi sisanya dipakai untuk out bagage, menyimpan
barang-barang. Ketangguhan mobil ini tampak dari struktur bodi plus ban depan
belakang yang amat cakram. Dari info yang aku dapat, kedua ban ini sama-sama
saling menarik dan berputar. Total ada 11 buah mobil yang berangkat.
Awal perjalanan terasa landai. Wajar
karena Manokwari yang menjadi pusat pemerintahan Papua Barat mempunyai banyak
jalan beraspal. Sekira perjalanan mencapai waktu sejam, jalanan mulai menyempit
dan memanjang sepanjang pinggiran pantai. Saat memasuki daerah manokwari
Selatan, mulailah kita merasakan sensasi jalan berbatuan hingga membelah
gunung.
Sensasi HILUX semakin menantang
kala kafilah pulang menuju Manokwari dari tempat tuan rumah Kabupaten Teluk
Bintuni. Apa pasal?
Hujan yang sering mengguyur
jalanan membuat tanah bebatuan makin hancur dan berendut, tak terbayang. Jungkir
balik mobil ini melewati jalanan seperti ini. Tak ubahnya kapal laut yang
diterjang ombak. Mobil ini pun juga demikian.
Rasa waswas seakan tiada pernah
hilang, rasa takut pun makin mencekam. Namun kami selalu percaaya jika abang
sopir mampu menaklukkan medan berat ini.
Untuk tambahan informasi, jika kalian ingin menembus hutan dari Manokwari menuju Bintuni cukup hanya dengan merogoh gocek 6 jeti untuk pulang pergi. are yiu ready??
Mulia Hotel, 21 Mei 2016
0 komentar:
Posting Komentar